Senin, 21 Mei 2012

KALAKEYA JAJAH RANU KUMBOLO


Kulu-kulu di Ranu Kumbolo
Hari masih petang, ketika para kulu-kulu (sebutan anggota Kalakeya) bersiap-siap untuk berangkat ke gunung Semeru. Semua perlengkapan sudah siap pada malam harinya. Logistik untuk kebutuhan selama tiga hari memenuhi ransel besar yang akan mereka bawa.

Perjanjian berkumpul di kampus pukul 05.00 pagi, seperti biasa, molor hingga pukul 09.00 pagi. Sebab, 23 anak yang akan berangkat pada hari itu, ada yang terlambat datang ke kampus, terkena masalah pada kendaraannya, dan ada keperluan-keperluan lainnya yang belum beres.

Setelah semua siap, kami langsung berangkat melewati arah kec. Tumapang, Kab. Malang. Sebelum melanjutkan perjalanan, harus mengurus surat administrasi pendakian ke gunung Semeru. Syarat yang harus dipenuhi pendaki adalah; fotocopy KTP/SIM, surat keterangan sehat dari dokter, membuat pernyataan pendakian hingga Kalimati (pendaki masih belum boleh sampai puncak Mahameru), dan membayar retribusi 5ribu/orang.


Saat mengurus surat administrasi di kantor yang berada berada di Tumpang itu, kami rela mengantri panjang. Karena pada hari itu bertepatan dengan libur panjang. Selain itu, kawasan gunung Semeru baru dibuka setelah sempat beberapa bulan ditutup karena aktivitas gunung Semeru sedang meningkat. Untuk antri menghabiskan waktu yang sangat panjang. Tuntas mengurus segala urusan di kantor perizinan, kami langsung meluncur agar tidak terlalu kesorean.

Jalan yang kami tempuh menuju tempat parkir di Ranu Pani, sebelum mendaki juga menjadi tantangan tersendiri. Sepeda motor kami tidak mampu melalaui jalan ini; jalan menanjak yang tak bisa dibilang mulus memaksa kami harus turun berjalanan kaki membawa bawaan yang berat melewati jalan yang menanjak. Beberapa kali kami harus naik turun agar sepeda motor tetap bisa jalan sampai tujuan.

Meskipun sangat lama, akhirnya kami sampai di Ranu Pani. Perjalanan yang normalnya bisa ditempuh hanya 2 jam menjadi 5 jam. Ketika sampai di Ranu Pani, sudah sekitar jam 5. Kami bersiap-siap untuk mendaki. Tapi sebelumnya, kami harus melapor lagi di Resort BTN Ranu Pani sebelum berangkat mendaki.

Matahari sudah hampir terbenam ketika mulai mendaki. Rencananya, kami akan sampai di Ranu Kumbolo kemudian mendirikan tenda di sana untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Jarak antara Ranu Pani-Ranu Kumbolo adalah 3 km. Waktu tempuh normal yang kami baca di papan informasi adalah sekitar 180 menit.

Untuk sampai di Ranu Kumbolo kami harus melewati 4 pos. Tetapi baru saja kami sampai di pos 1 hari sudah gelap. Masih ada 3 pos yang harus kami lewati, itu berarti kita akan melakukan perjalanan malam yang relatif sulit di jalanan setapak yang sempit pegunungan.

Perjalanan malam membuat langkah kita semakin lambat. Jalan yang gelap dan sempit, banyak tonggak kayu yang menjegal kaki, dan anak yang berjumlah 23 anak tadi, tidak semuanya membawa penerang. Sehingga perjalanan pendakian sampai di Ranu Kumbolo menghabiskan waktu 420 menit atau 7 jam perjalanan. Selain itu itu, ada salah satu teman yang sakit ketika di tengah perjalanan. Kami harus menunggu dan membarenginya. Dan juga, beberapa kali kami harus menghentikan langkah untuk mengatur nafas.

Sampai di Ranu Kumbolo sudah larut malam, kami langsung istirahat melepaskan semua pegal yang amat. Banyak tenda yang berdiri malam itu, menurut pungurus Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, sejak kawasan Semeru dibuka mulai tanggal 9 Mei 2012 lalu, sudah ada 1000 pengunjung yang datang.

Keesokan harinya, setelah tubuh bugar kembali. Kami akan melanjutkan perjalanan menuju Kalimati, tujuan terakhir. Tapi setelah berunding, sebaiknya kami berhenti di Ranu Kumbolo saja, dan jika yang lain ingin melanjutkan perjalanan hingga Kalimati silahkan. Sebab, ada teman-teman yang lain sudah tidak sanggup meneruskan perjalanan.

Akhirnya tidak ada satu pun yang melanjutkan perjalanan. Hari kedua itu, kami habiskan untuk menikmati keindahan danau Ranu Kumbolo, Bukit Cinta, Tanjakan Cinta, dan ditemukan yang baru oleh anak Kalakeya sendiri, yaitu hamparan Padang Rindu. Pada sore harinya ketika dingin mulai menggigit lagi, saat kabut turun di tengah danau Ranu Kumbolo, kami bermain sam hong. Yang kalah harus menceburkan diri di Danau. Dilanjutkan lagi pada malam harinya, anggota Kalakeya yang baru, harus membaca puisi. Sangat seru.

Hari ketiga sebelum kembali ke kota, beberapa anak pergi Oro-oro Ombo dan sebagian menyiapkan makanan. Ketika hari sudah hampir siang, kami menyudahi semua kebahagiaan selama tiga hari itu dan pulang.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar